Pengadilan sipil
Kota Mannheim, Jerman, memutuskan untuk melarang peredaran dua produk
Microsoft Inc, Windows 7, dan mesin permainan XboX 360. Sanksi ini
dijatuhkan lantaran produsen perangkat lunak raksasa itu terbukti
melanggar hak paten milik perusahaan elektronik Motorola Mobility.
Kantor berita Reuters mengabarkan, hakim pengadilan sipil Mannheim,
Holger Kircher, menyatakan Microsoft melanggar dua paten milik Motorola,
yakni teknologi sambungan nirkabel dan perangkat lunak video
compression. Teknologi itu diterapkan Microsoft dalam konsol permainan
XboX 360. Namun, selain soal larangan peredaran produk, pengadilan tak
menetapkan sanksi denda atas pelanggaran paten ini.
Manajemen Microsoft pun mengaku kecewa atas putusan pengadilan ini.
Namun mereka menyatakan akan menempuh langkah hukum lanjutan untuk
menyelesaikan masalah ini. "Kemungkinannya, kami akan mengajukan
banding." demikian pernyataan Microsoft kemarin.
Putusan
di Jerman merupakan sentimen negatif bagi Microsoft di Eropa setelah
kasus sengketa ini merebak pada November 2011. Sebelumnya, pada 25 April
lalu, Komisi Perdagangan Internasional mengeluarkan putusan serupa.
Kemenangan ini membuat Motorola mengajukan tuntutan pemblokiran produk
Xbox 360 di Amerika Serikat. Selain itu, Motorola meminta Microsoft
membayar royalti US$ 4 miliar tiap tahun.
Namun manajemen
Microsoft menolak tuntutan tersebut. "Permintaan Motorola sangat
berlebihan," demikian pernyataan mereka saat itu. Microsoft pun membalas
dengan menuntut hak paten perangkat lunak dalam telepon seluler
berbasis android yang dilansir Motorola.
Kini Microsoft
pun sudah memiliki strategi untuk menyiasati pemblokiran produk di
Jerman. Situs Slashgear.com mengabarkan, Microsoft telah lebih dulu
menutup jalur distribusi mereka di Jerman dan memindahkannya ke Belanda.
Langkah ini dilakukan agar pasar mereka tak terganggu. Maklum saja,
kontribusi penjualan mesin permainan amat penting bagi Microsoft.
Sebagai gambaran, sepanjang 2011 divisi permainan Microsoft menghasilkan
pendapatan hingga US$ 8,9 miliar, setara dengan 12,7 persen dari total
penjualan perusahaan yang mencapai US$ 69,9 miliar.
No comments:
Post a Comment